Saturday, 19 May 2012

Barisan-barisan Manusia di Akhirat Kelak


Sebagai Bahan Pertimbangan Hidup
Suatu ketika, Muadz bin Jabal ra menghadap Rasulullah SAW dan bertanya "Wahai Rasulullah, tolong jelaskan kepdaku mengenai firman Allah SWT: Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris " (Surah an-Naba':18)
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu 
menjawab: “Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepada aku, perkara yang amat besar, bahwa 
umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan 
pembawaan mereka sendiri….”

Maka dijelaskanlah oleh Rasulullah ke 12 barisan tersebut :-
BARISAN PERTAMA
Di iring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan 
melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: “Mereka itu adalah orang-orang 
yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat 
kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEDUA
Diiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha 
Pengasih: “Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka 
inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. 
“Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat 
kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEEMPAT
Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka. 
“Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jualbeli, maka inilah balasannya dan 
tempat mereka adalah neraka…”
BARISAN KELIMA
Diiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan 
angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. “Mereka itu adalah 
orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula 
rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah 
neraka…”
BARISAN KEENAM
Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang 
yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KETUJUH
Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah 
dan darah. “Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka 
inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KELAPAN
Diiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. “Mereka 
adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah 
neraka…”
BARISAN KESEMBILAN
Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri 
mereka penuh dengan api gemuruh. “Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim 
dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah 
neraka…”
BARISAN KESEPULUH
Diiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan 
kusta. “Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan 
tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KESEBELAS
Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang 
seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur 
memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang 
minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEDUA BELAS
Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka 
melalui titian sirat seperti kilat. Maka,datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha 
Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. 
Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu, ketika meninggal 
dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka
adalah syurga, mendapat kemapunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih,,

Banyak hikmah yang kita ambil dari kisah ini, intinya kita hidup di dunia ini hanyalah untuk mencari amal, tujuan kita adalah akhirat nanti, dunia ini tidak ada artinya hanya panggung sandiwara, bila kita mencari akhirat maka dunia mengikuti kita, tapi bila kita mencari dunia akhirat tidak akan mengikuti kita,
artinya bila kita hidup di dunia ini penuh dengan amal, ibadah, dan kebajikan maka secara otomatis kita akan mendapatkan kehidupan yang layak didunia, lebih-lebih di akhirat, tapi bila kita senang-senang saja di dunia ini, tidak memperdulikan akhirat nanti maka di akhirat tidak akan mendapatkan apa-apa, dan kita dimasukkan kedalam golonan orang yang masuk neraka, Ingatlah masih ada akhirat kehidupan yang nyata dan abadi.

0 comments:

Post a Comment