Wednesday, 30 May 2012

Iman Kepada Allah SWT


Ditulisan ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai Iman Kepada Allah, yang  sebagian yang saya kutip dan mudahan bisa bermanfaat bagi semua termasuk pelajar yang mungkin mencari tugasnya.
Pengertian Iman Kepada Allah
                Sebagai umat islam kita meyakini bahwa yang mencipatakan dan mengatur semua itu adalah Allah SWT, yaitu zat yang maha pencipta dan maha kuasa atas segala sesuatu. Keyakinan itulah yang dinamakan iman. Dengan kata lain iman kepada Allah artinya meyakini dengan sesungguh hati bahwa Allah itu ada dengan segala sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Dan bila dirinci lebih luas maka iman kepada Allah itu mengandung tiga unsur yaitu : mengikrarkan dengan lisan, meyakini dalam hati dan membuktikan dengan amal perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Allah berfirman dalam surat An-Nisa :136
Yang Artinya :

Wahai  orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (An-Nisa: 136)

Jadi beriman kepada Allah merupapakan dasar bagi kehidupan manusia, dan wajib dimiliki oleh setiap muslim agar menjadi pribadi yang selalu bertaqwa, menjauhi larangan dan mengerjakan segalah perintahnya, saya pribadi bangga dan bersyukur kepada bangsa ini yang berfalsafah Pancasila telah menetapkan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa dijadikan sila dan yang pertama dalam Pancasila.
Sifat Wajib Bagi Allah
Kita sebagai seorang mukmin, wajib meyakini dan mengimani adanya Allah, dan meyakini bahwa Allah mempunyai sifat-sifat yang ada pada Allah, sifat-sifat itu antara lain:

1.       Allah bersifat Wujud (Ada)
Iman kepada Allah ialah meyakini diri kita bahwa Allah itu Ada (Wujud), kita memang tidak dapat melihat allah, tetapi kita dapat menyaksikkan adanya ciptaanNya seperti alam semesta dan isinya, maka darisinilah kita bisa melihat bahwa alam semsesta dan keteraturan gerakan-gerakannya, pasti ada yang menciptakan dan mengaturnya, tidak mungkin benda-benda itu ada tanpa ada yang membuat, dan yang membuat alam serta seisinya itu pasti hanyalah Allah SWT.
2.       Allah bersifat Qidam (Dahulu)
Allah bersifat Qidam artinya Allah dahulu tanpa permulaan. Dahulunya Allah tidak seperti dahulunya mahluk, kalau dahulunya manusia atau mahluk lainnya itu ada permulaan, dari tidak ada menjadi ada, lalu akan tidak ada lagi. Sedangkan dahulunya Allah itu tidak didahului tidak ada, lalu ada, tetapi sejak dahulu sudah ada tanpa ada permulaan. Dia adalah pencipta alam semesta. Tidak mungkin ciptaan lebih dahulu dari penciptanya, sifat ini disebut Qidam.
3.       Allah bersifat Baqa (Kekal, tetap ada)
Artinya adalah Allah kekal abadi selamanya. Semua mahluk mempunyai kelemahan, perubahan, perkembangan dan akhirnya musnah, yang berarti tidak kekal. Contohnya seorang yang kuat seperti petinju, binaragawan dan yang lain mungkin tak terlintas di pikiran kita bahwa tubuh yang gagah dan kuat itu suatu saat akan mati dan dibungkus dengan kain kafan. Kalau kita menatap alam raya ini bahwa akan lenyap atau rusak binasa, ala mini akan hancur pada hari Kiamat nanti. Demikian segala sesuatu akan rusak, kecuali Allah Dzat yang tetap kekal.
4.       Allah bersifat Mukhalafatu Lilhawadis
Artinya bahwa Allah itu berbeda dengan mahlukNya, misalnya Seorang arsitek merancang gedung pencakar langit, pasti dia tidak akan sama dengan gedung ciptaanya itu, atau seniman pemahat ukiran, pasti ia berbeda dengan hasil ukirannya itu. Dari contoh tersebut dapat disumpulkan bahwa antara pembuat dengan hasilnya buatannya pasti tidak sama, begitu juga dengan Allah tidak mungkin sama dengan ciptaanNya.
5.       Allah bersifat Qiyamuhu Binafsih
Artinya Allah bersifat berdiri sendiri, tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain dalam menciptakan dan memelihara alam jagat raya.
6.       Allah bersifat Wahdaniyah
Artinya bahwa Allah maha esa keesaan Allah itu mutlak, artinya Allah Esa, zatNya esa dalam sifatnya, dan esa dalam perbuatanNya. Kesimpulannya Allah maha Esa atas segala sesuatu baik itu perbuatannya , sifatnya, kesempurnaannya  dan lain sebagainya.
7.       Allah bersifat Qudrat
Allah bersifat Qudrat artinya Allah Maha Kuasa atau yang mempunyai kekusasaan. Dia kuasa menciptakan alam jagat raya, mampu memelihara dan sanggup pula menghancurkannya, tanpa bantuan dan pertolongan yang lain.
8.       Allah bersifat Iradat
Adalah bahwa Allah selalu berkehendak akan terjadi sesuatu. Manusia juga memiliki kehendak atas segala sesuata,namun kehendaknya itu ada batasnya, yaitu diukur dengan kemampuan  yang dimilikinya.
9.       Allah bersifat Ilmu
Sifat Ilmu ialah bahwa Allah Maha Mengetahui terhadap yang tampak maupun yang gaib. Kalau Allah tidak berilmu atau bersifat bodoh, mustahil Dia dapat menciptakan  dan mengatur alam jagat raya, atau bagaimana mungkin adanya alam yang luas ini.
10.   Allah bersifat Hayat
Allah bersifat Hayat artinya hidup, dan mustahil bagi Allah bersifat maut atau mati, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah yang artinya:

Tidak ada tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (mahluknNya ), tidak mengantuk dan tidak tidur” (Al Baqarah :255)

11.   Allah bersifat Sama
Sama disini bukan berarti bukan mirip tapi artinya Maha Mendengar terhadap segala sesuatu, baik yang diucapkan oleh mahlukNya maupun yang masih dalam bisikan hati nurani. Sifat pendengaran mahluk terbatas oleh kemampuan indranya. Walaupun pada zaman modern ini alat komunikasi yang telah dibuat begitu canggih, tetapi pendengaran manusia tetap terbatas oleh kemampuan peralatan yang digunkan. Allah tidak demikian, Dia selalu mendengarkan suara hati semua manusia di bumi ini tanpa terkecuali.
12.   Allah bersifat Bashar
Artinya Allah maha Melihat. Allah menciptakan mahluknya maha melihat. Maka pastilah Allah sendiri mempunyai sifat Maha melihat oleh sebab itu segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tidak lepas dari pengawasan Allah SWT.
13.   Allah bersifat Kalam

Allah bersifat Kalam artinya Maha Berfirman Berkata, Allah tidak hanya menciptakan alam jagat raya penuh dengan segala isinya untuk kebutuhan kelangsungan hidup mahlukNya, tetapi juga memberi petunjuk bagaimana  cara mendapatkan yang baik dalam ridhaNya.
Asmaul Husna
                Nama-nama Allah SWT yang tercantum dalam Al-Quran disebut “Asmaul Husna”. Allah SWT memiliki nama AL-Khaliq yang artinya Maha Pencipta, Nama Ar-Rahim yang berarti Maha Penyayang, sesungguhnya Allah SWT menyayangi seluruh mahluk-Nya. Nama-nama Allah yang agung  (Asmaul Husna) ada 99 nama diantaranya:
1      Al Azis (Maha Perkasa)
2      Al Wahhab (Maha Memberi)
3      Alfatah (Maha Pemberi Keputusan)
4      Al Qayyum (Allah Maha Berdiri Sendiri)
5      Al  Hadi (Allah Maha Pemberi Petunuk)

Fungsi Iman Kepada Allah SWT
Fungsi iman kepada Allah SWT dapat berfungsi bagi umat Islam sebagai berikut:
·         Pengendalian, dengan iman manusia dapat mengendalikan tingkah lakunya seperti ketika hendak berbuat sesuatu yang dilarang Allah, orang beriman akan meninggalkan perbuatan itu.
·          Penyesuaian, yaitu agar manusia menyesuaikan diriny dengan kedudukannya dengan mahluk ciptaan Allah yang tidak ada daya dan kekuatan dibanding dengan Allah yang maha pencipta dan maha kuasa. Dengan segala kelemahannya manusia tidak pada tempatnya berlaku sombong dan angkuh baik kepada manusia maupun terhadap Allah SWT.
·         Pendorong, yaitu iman kepada Allah SWT mendorong manusia untuk menghargai hidupnya, beribadah dan beramal saleh sehingga keimanan dan ketaqwaan semakin meningkat untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
·         Penyaluran, yaitu bahwa beriman kepada Allah SWT yang telah dimiliki manusia agar dapat berkembang secara optimal perlu disalurkan dalam kegiatan kehidupannya sesuai dengan tuntunan agama Islam sehingga dirinya merasa dekat dengan Allah dan keyakinan terhadap keesaan Allah SWT semakin kuat.

0 comments:

Post a Comment