Overclock
atau Overclocking adalah mengubah/mengatur kecepatan dari processor/CPU
diatas kecepatan normal yang tertera pada processor tersebut.
teknik komputer atau cara yang dapat dilakukan untuk overclocking yaitu :
1. Meningkatkan Multiplier.
2. Meningkatkan Bus clock.
3. Meningkatkan Bus clock dan Multiplier
Ketiga cara diatas dapat dilakukan secara fisik (hardware) maupun secara software.
Cara Hardware
Melakukan perubahan pada setting jumper/switch yaitu pada jumper yang mengatur bus clock dan mengatur multiplier.
Cara software
Melakukan perubahan pada bus clock atau Multiplier dengan mengaturnya pada BIOS melalui softmenu. Umumnya cara overclock semacam ini ada pada motherboard yang baru yang menggunakan jumperless dan BIOS yang memiliki softmenu tersebut.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam overclock, diantaranya:
1. Bus
Secara umum bus adalah penghubung secara fisik antar unit-unit dalam komputer dan antara komputer dengan dunia luar. Pendapat lain dikatakan bus adalah kumpulan garis atau kawat yang membawa sinyal pada komputer. Bus clock adalah frekuensi kerja dari bus yang ada pada motherboard. Bus clock itu sendiri berbeda-beda pada motherboard, yaitu 25 MHz, 30MHz, 33 MHz, 40 MHz, 50 MHz ini merupakan bus clock dari motherboard 486, sedangkan untuk motherboard Pentium keatas sudah menggunakan bus clock 60 MHz, 66 MHz, 75 Mhz, 83 MHz dan 100 MHz bahkan motherboard sekarang ada yang mampu mendukung sampai 150 MHz. Untuk bus clock >= 100 digunakan untuk prosesor Pentium II, Pentium III atau yangh setara dengannya. Pengguanaan bus clock harus =< dari clock memori agar tidak terjadi crash. Bus clock sering pula dikenal sebagai Bus frekuensi.
2. CPU clock & Multiplier
CPU clock atau CPU speed adalah frekuensi kerja dari prosesor. Misalkan Pentium II 350 maka Cpu clocknya 350MHz, artinya tiap detik prosesor akan melakukan 350 juta cycle ‘putaran’ dimana tiap satu cycle prosesor dapat melakukan beberapa operasi sedrhana atau beberapa cycle untuk sebuah operasi yang komplex. Multiplier ‘pengali’ adalah suatu faktor yang menjadi faktor pembanding antara Cpu clock dan bus clock dengan rumus:
CPU clock = Bus clock x multiplier
Misal pentium 350 berarti bila menggunakan bus clock 100 mengunakan multiplier 3,5. Pengaturan multiplier dan bus clock pada pentium biasa dan sampai AMD K6-3 masih menggunakan jumper atau switch, sedangkan untuk motherboard yang ‘jumperless’ menggunakan set BIOS digunakan pada pentium II, pentium III, pentium Xeon.
3. Jumper & Switch
Jumper adalah alat yang berfungsi sebagai saklar dan switch, wujud fisiknya biasanya berupa pin-pin yang menonjol pada motherboard. Sebagai pelengkap jumper disertakan konektor yang berguna untuk menghubungkan pin-pin pada jumper. Umumnya konektor menghubungkan 2 pin. Jumper 2 pin bila pinnya dihubungkan oleh konektor maka jumper berfungsi sebagai saklar sedangkan untuk jumper 3 pin jumper berfungsi sebagai switch, karena kombinasinya bisa 1-2 atau 2-3. Pada motherboard (socket 7) banyak sekali terdapat jumper untuk mengetahui fungsinya digunakan manual motherboard. Switch adalah kumpulan jumper-jumper yang bertugas bersama, pengaturan switch akan berpengaruh pada seluruh pengaturan jumper tersebut. Contoh penggunaannya pada pengaturan Bus clock, multiplier dan CPU voltage pada DFI motherboard super 7.
Mengatasi masalah panas
Overclocking akan mengakibatkan timbulnya panas yang cukup berlebihan, jika kita tidak menggunakan pendingin, untuk dapat overclocking dengan aman maka kita harus memiliki sistem pendingin yang baik pula. Sistem pendingin terbagi 2 :
Software
Banyak sofware yang beredar yang dapat digunakan sebagai software pendingin seperti waterfall dan rain.
Hardware
dengan memasang heatsink dan kipas pada processor atau memakai hardware khusus, yang memang bekerja sebagai pendingin seperti kyro 1.
Dampak Overclock
Dampak negatif overclock:
Panas berlebihan pada prosesor karena dipaksa bekerja pada clock yang lebih tinggi, dapat dikurangi dengan penggunaan sistem pendingin yang sudah ada.
Kesalahan operasi (pehitungan) prosesor karena akibat panas berlebihan.
Dampak positif overclock:
Komputer menjadi lebih cepat seolah-olah bekerja dengan prosesor yang lebih tinggi.
Cara termurah meningkatkan kecepatan kerja dari CPU.
Dapat membuat prosesor yang tidak ada pada pasaran.
Kesalahan atau ketidakberhasilan dalam merakit komputer umumnya disebabkan antara lain :
Pemasangan Memori yang tidak benar, Motherboard yang baik akan memberi sinyal suara peringatan bahwa pemasangan memori tidak benar. Cek dan pasang dengan benar.
Pemasangan Card AGP atau VGA yang kurang kencang atau pas, Motherboard yang baik akan memberikan sinyal suara peringatan. Cck dan pasang dengan benar.
Pemasangan Kabel data untuk HardDisk yang tidak pas atau terbalik. Atau pengaturan posisi Master atau Slavepada HardDisk yang tidak tepat. Betulkan serta check pada jumper HardDisk untuk posisi Master/Slave dan cek dengan autodetect HardDisk pada BIOS.
Pemasangan Kabel Data Disk Drive yang tidak pas atau terbalik.
Pemasangan panel connector yang tidak tepat sehingga lampu Indicator untuk HardDisk dan Power On tidak aktif.
Pada tabel berikut ini akan diuraikan beberapa gejala yang mungkin timbul pada PC anda setelah anda melakukan perakitan, upgrade ataupun overclock.
Sekian pembahasan mengenai Overclock Komputer yang telah kita bahas di blog teknik komputer, jangan kelewatan setiap pembahasan di blog teknik komputer dengan mensubscribe blog ini, semoga bermanfaat.
teknik komputer atau cara yang dapat dilakukan untuk overclocking yaitu :
1. Meningkatkan Multiplier.
2. Meningkatkan Bus clock.
3. Meningkatkan Bus clock dan Multiplier
Ketiga cara diatas dapat dilakukan secara fisik (hardware) maupun secara software.
Cara Hardware
Melakukan perubahan pada setting jumper/switch yaitu pada jumper yang mengatur bus clock dan mengatur multiplier.
Cara software
Melakukan perubahan pada bus clock atau Multiplier dengan mengaturnya pada BIOS melalui softmenu. Umumnya cara overclock semacam ini ada pada motherboard yang baru yang menggunakan jumperless dan BIOS yang memiliki softmenu tersebut.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam overclock, diantaranya:
1. Bus
Secara umum bus adalah penghubung secara fisik antar unit-unit dalam komputer dan antara komputer dengan dunia luar. Pendapat lain dikatakan bus adalah kumpulan garis atau kawat yang membawa sinyal pada komputer. Bus clock adalah frekuensi kerja dari bus yang ada pada motherboard. Bus clock itu sendiri berbeda-beda pada motherboard, yaitu 25 MHz, 30MHz, 33 MHz, 40 MHz, 50 MHz ini merupakan bus clock dari motherboard 486, sedangkan untuk motherboard Pentium keatas sudah menggunakan bus clock 60 MHz, 66 MHz, 75 Mhz, 83 MHz dan 100 MHz bahkan motherboard sekarang ada yang mampu mendukung sampai 150 MHz. Untuk bus clock >= 100 digunakan untuk prosesor Pentium II, Pentium III atau yangh setara dengannya. Pengguanaan bus clock harus =< dari clock memori agar tidak terjadi crash. Bus clock sering pula dikenal sebagai Bus frekuensi.
2. CPU clock & Multiplier
CPU clock atau CPU speed adalah frekuensi kerja dari prosesor. Misalkan Pentium II 350 maka Cpu clocknya 350MHz, artinya tiap detik prosesor akan melakukan 350 juta cycle ‘putaran’ dimana tiap satu cycle prosesor dapat melakukan beberapa operasi sedrhana atau beberapa cycle untuk sebuah operasi yang komplex. Multiplier ‘pengali’ adalah suatu faktor yang menjadi faktor pembanding antara Cpu clock dan bus clock dengan rumus:
CPU clock = Bus clock x multiplier
Misal pentium 350 berarti bila menggunakan bus clock 100 mengunakan multiplier 3,5. Pengaturan multiplier dan bus clock pada pentium biasa dan sampai AMD K6-3 masih menggunakan jumper atau switch, sedangkan untuk motherboard yang ‘jumperless’ menggunakan set BIOS digunakan pada pentium II, pentium III, pentium Xeon.
3. Jumper & Switch
Jumper adalah alat yang berfungsi sebagai saklar dan switch, wujud fisiknya biasanya berupa pin-pin yang menonjol pada motherboard. Sebagai pelengkap jumper disertakan konektor yang berguna untuk menghubungkan pin-pin pada jumper. Umumnya konektor menghubungkan 2 pin. Jumper 2 pin bila pinnya dihubungkan oleh konektor maka jumper berfungsi sebagai saklar sedangkan untuk jumper 3 pin jumper berfungsi sebagai switch, karena kombinasinya bisa 1-2 atau 2-3. Pada motherboard (socket 7) banyak sekali terdapat jumper untuk mengetahui fungsinya digunakan manual motherboard. Switch adalah kumpulan jumper-jumper yang bertugas bersama, pengaturan switch akan berpengaruh pada seluruh pengaturan jumper tersebut. Contoh penggunaannya pada pengaturan Bus clock, multiplier dan CPU voltage pada DFI motherboard super 7.
Mengatasi masalah panas
Overclocking akan mengakibatkan timbulnya panas yang cukup berlebihan, jika kita tidak menggunakan pendingin, untuk dapat overclocking dengan aman maka kita harus memiliki sistem pendingin yang baik pula. Sistem pendingin terbagi 2 :
Software
Banyak sofware yang beredar yang dapat digunakan sebagai software pendingin seperti waterfall dan rain.
Hardware
dengan memasang heatsink dan kipas pada processor atau memakai hardware khusus, yang memang bekerja sebagai pendingin seperti kyro 1.
Dampak Overclock
Dampak negatif overclock:
Panas berlebihan pada prosesor karena dipaksa bekerja pada clock yang lebih tinggi, dapat dikurangi dengan penggunaan sistem pendingin yang sudah ada.
Kesalahan operasi (pehitungan) prosesor karena akibat panas berlebihan.
Dampak positif overclock:
Komputer menjadi lebih cepat seolah-olah bekerja dengan prosesor yang lebih tinggi.
Cara termurah meningkatkan kecepatan kerja dari CPU.
Dapat membuat prosesor yang tidak ada pada pasaran.
Kesalahan atau ketidakberhasilan dalam merakit komputer umumnya disebabkan antara lain :
Pemasangan Memori yang tidak benar, Motherboard yang baik akan memberi sinyal suara peringatan bahwa pemasangan memori tidak benar. Cek dan pasang dengan benar.
Pemasangan Card AGP atau VGA yang kurang kencang atau pas, Motherboard yang baik akan memberikan sinyal suara peringatan. Cck dan pasang dengan benar.
Pemasangan Kabel data untuk HardDisk yang tidak pas atau terbalik. Atau pengaturan posisi Master atau Slavepada HardDisk yang tidak tepat. Betulkan serta check pada jumper HardDisk untuk posisi Master/Slave dan cek dengan autodetect HardDisk pada BIOS.
Pemasangan Kabel Data Disk Drive yang tidak pas atau terbalik.
Pemasangan panel connector yang tidak tepat sehingga lampu Indicator untuk HardDisk dan Power On tidak aktif.
Pada tabel berikut ini akan diuraikan beberapa gejala yang mungkin timbul pada PC anda setelah anda melakukan perakitan, upgrade ataupun overclock.
Sekian pembahasan mengenai Overclock Komputer yang telah kita bahas di blog teknik komputer, jangan kelewatan setiap pembahasan di blog teknik komputer dengan mensubscribe blog ini, semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment